Skip to main content

BOGOR DISEBUT SEBAGAI KOTA HUJAN, APA ALASANNYA?

 

BOGOR DISEBUT SEBAGAI KOTA HUJAN, APA ALASANNYA?

 


Bogor sering disebut Kota Hujan, sebutan tersebut sudah sangat melekat dengan kota tersebut sejak dahulu kala. Sudah tidak dapat dipungkiri memang Bogor sering sekali dilanda hujan, namun apakah ada penjelasan yang lebih spesifik kenapa sebutan tersebut melekat di Kota Bogor?

Keunikan cuaca di wilayah Bogor yang membuatnya disebut sebagai Kota Hujan. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bagaimana cuaca di Bogor bisa disebut unik. Menurut Budi Suhardi, Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Dramaga Bogor, mengungkapkan bahwa meskipun Indonesia sedang dilanda musim kemarau, Bogor masih cukup sering diguyur hujan.

“Statement tentang di Bogor sering turun hujan itu kami keluarkan tidak begitu saja. Kami sudah membuat data statistiknya secara otentik,” Ungkap Budi Suhardi.

Ungkapan Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Dramaga Bogor tersebut sudah dapat dibuktikan secara otentik. Dari data-data yang telah dikumpulkan, Bogor memiliki rata-rata intensitas curah hujan melebihi 50 milimeter dalam hitungan sepuluh hari. Angka tersebut dapat membuktikan bahwa Bogor sering turun hujan, karena jika curah hujan melebihi 50 milimeter bisa disebut musim hujan dan jika sebaliknya maka disebut musim kemarau.

“Data yang kami miliki rata-rata itu di atas 50 milimeter untuk Bogor, sehingga disebut kota hujan, yang artinya banyak hujan, artinya hampir hujan terus. Sehingga diperhatikan setiap saat ngitung bulan-bulan di Kota Bogor enggak ada yang namanya kering banget,” lanjut Budi saat ditanyakan tentang data-data tersebut.

Kenapa Kota Bogor bisa mendapatkan intensitas hujan yang tinggi? Alasan pertamanya adalah karena Bogor dikelilingi oleh 3 pegunungan. Gunung Salak, Gunung Pangrango, dan Gunung Gede merupakan 3 gunung yang berada disekitar Kota Bogor. Karena hal ini Bogor jadi lebih mudah membuat pembetukan awan hujan.

Kedua, Bogor juga masih memiliki banyak lahan hutan. Ketiga adalah karena masa udara di Bogor yang dapat membantu proses pembentukan awan. Begitulah alasan kenapa Bogor bisa disebut sebagai Kota Hujan, jadi sebutan tersebut memang patut dimiliki kota Bogor.

Comments

Popular posts from this blog

Gelandangan Sudah Miskin Makin Miskin

Gelandangan Sudah Miskin Makin Miskin RKUHP Muhammad Alfarisi (19030082) Penerbitan 1B             Sebuah peristiwa menghebohkan masyarakat akhir-akhir ini, dimana DPR-RI periode tahun 2014-2019 akan segera berakhir malah membuat manuver politik yang dinilai oleh sebagian besar masyarakat Indonesia terburu-buru dan tidak melakukan kajian secara mendalam dan menyeluruh. DPR-RI periode tersebut membuat sebuah revisi undang-undang dan undang-undang yang sudah disahkan beberapa minggu yang lalu, revisi undang-undang tersebut adalah RKUHP, RUU Pertanahan, RUU Pemasyarakatan, RUU Ketenagakerjaan, RUU Minerba (mineral dan batu bara), dan RUU PKS, dan   undang-undang yang sudah disahkan tersebut adalah UU KPK. Ke 6 RUU dan 1 UU tersebut membuat masyarakat Indonesia marah dan kesal yang akhirnya membuat berbagai elemen masyarakat yang salah satunya adalah mahasiswa menggelar aksi dan menyuarakan penolakan keras terhadap apa yang DPR-RI lakukan tersebut.             Salah sa

TIGA TOKOH PENTING DALAM PERKEMBANGAN MUSEUM ZOOLOGI BOGOR

  TIGA TOKOH PENTING DALAM PERKEMBANGAN MUSEUM ZOOLOGI BOGOR Museum Zoologi Bogor didirikan pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Museum ini diresmikan pada Agustus 1894 oleh J.C. Koningsberger dengan nama Landbouw Zoologisch Laboraturium. J.C. Koningsberger merupakan tokoh yang berperan penting dalam pembangunan museum ini meskipun pada awalnya tempat ini bukanlah sebuah musem melainkan laboratorium. Landbouw Zoologisch Laboraturium berfungsi sebagai laboratorium agrikultur dan zoologi yang berfokus dalam mempelajari hama pada tumbuhan. J.C. Koningsberger merubah laboratorium ini menjadi sebuah museum karena terinspirasi saat kunjungannya ke Sri Lanka pada 1898. Saat kunjungannya tersebut dia didampingi oleh asistennya bernama Dr. Melchior Treub, seorang ahli botani asal Belanda. Mereka ke Sri Lanka untuk mengumpulkan specimen binatang disana. Dr. Melchior Treub merupakan orang kedua yang berperan penting dalam perkembangan museum ini. Dia adalah seorang ahli botani yang su