TEPAS SALAPAN LAWANG DASAKRETA
Saat mengitari wilayah tersebut kita pasti disuguhi sebuah monumen Tugu Kujang disana. Bersebelahan dengannya terdapat sebuah monumen yang masih cukup baru bernama Tepas Salapan Lawang Dasakreta. Namun apakah kita tahu arti dari landmark tersebut? Mari kita bahas sekarang.
Tepas Salapan Lawang Dasakreta diresmikan pada 7 Desember 2016, dengan maksud untuk menjadi sebuah ikon baru kota Bogor. Tepas Salapan Lawang Dasakreta merupakan bahasa Sunda yang jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi beranda yang memiliki 9 pintu. Sembilan pintu tersebut terbentuk dari topangan 10 pilar yang saling berdampingan dengan terdapat plang pada bagian atas yang membuatnya menjadi 9 pintu.
Kesepuluh pilar disebut Dasakreta yang melambangkan 10 bagian tubuh manusia yang harus dijaga dari perilaku buruk. Dasakreta merupakan sebuah konsep dari naskah Kerajaan Pakuan Pajajaran. Sembilan pintu itu diapit oleh sebuah bangunan kecil berbentuk bundar yang merupakan tiruan dari Monumen Lady Raffles yang berada di dalam Kebun Raya Bogor.
Pada plang yang berada diatas 10 pilar monumen itu terdapat sebuah tulisan yang diambil dari pribahasa Sunda yang berbunyi “DI NU KIWARI NGANCIK NU BIHARI SEJA AYEUNA SAMPEUREUN JAGA”. Pribahasa tersebut jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti “Apa yang kita nikmati hari ini adalah warisan pendahulu, dan apa yang kita nikmati sekarang akan diwarisi untuk generasi berkutnya”.
Begitulah arti dari monumen Tepas Salapan Lawang Dasakreta. Monumen tersebut menambah pemandangan indah pemandangan di jantung kota Bogor. Bukan hanya dari tampilannya saja, tapi juga dari artinya.
Comments
Post a Comment